Bisnis

Pembangunan Infrastruktur Yang Ramah Lingkungan

Written by admincideronline · 1 min read >

Pembangunan infrastruktur yang kian massif di Indonesia dewasa ini membuat banyak proyek berada semakin dekat dengan pemukiman warga. Proyek-proyek konstruksi dan infrastruktur tidak lagi dilakukan di luar kota dan area-area terpencil, tetapi di area perkotaan. Pertumbuhan urban yang begitu cepat mendorong begitu banyak pembangunan perumahan dan perkantoran baru serta berbagai fasilitas infrastruktur jalan yang harus bagus. Pengerjaan proyek-proyek itu mengerahkan sejumlah besar peralatan, termasuk mesin untuk memproses aspal untuk pembuatan jalan yang dilakukan dengan menggunaan AMP. Operasi alat- alat berat konstruksi yang semakin dekat dengan lingkungan masyarakat tentu saja memiliki dampak sosial dan lingkungan yang siginifikan.

Instalasi AMP, misalnya, menyemburkan banyak debu ke udara dan suara bising. Menurut catatan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), jumlah AMP di tanah air sekarang ini kurang lebih seribu unit yang tersebar di 32 propinsi. Jumlah yang begitu banyak tentu menjadi tantangan tersendiri baik bagi masyarakat sekitar maupun bagi lingkungan.

Untuk menjawab problem tersebut dibutuhkan teknologi yang tidak membahayakan warga sekitar dan ramah lingkungan. Salah satu teknologi proses produksi aspal yang dikenal low cost, baik social cost maupun biaya lingkungan adalah AMP buatan Ammann. Territory Manager Ammann Indonesia, Baginda Siregar, mengatakan Ammann siap memasok AMP yang berkwalitas dan juga ramah lingkungan yang bisa membantu pembangunan infrastruktur dan konstruksi di tanah air. Baginda mengklaim produk AMP Ammann punya banyak hal yang membedakannya dari produk-produk sejenis yang ada di pasaran saat ini.

Hal utama yang membedakan AMP Ammann dengan produk-produk sejenis dari merek lain adalah filtrasi atau proses penyaringannya. Debu atau abu batu yang diproses di dalam dryer yang diisap oleh sistem akan menjadi waste material yang mencemari lingkungan, urainya saat memaparkan teknologi Ammann dalam Seminar Pemutakhiran Aplikasi Alat Produksi beton precast murah Dalam Penyelenggaraan Pekerjaan Infrastruktur Jalan Yang Ramah lingkungan.

Seminar ini diselenggarakan oleh Direktorat Bina Konstruksi Kementerian PUPR didukung oleh Ammann dan PT. Indoreadymix. Narasumber lain dalam seminar tersebut, antara lain, Direktur Bina Kelembagaan Dan Sumber Daya Jasa Konstruksi, Ir Bastian Sodunggaron Sihombing dan Pieter Maurer selaku Global Commercial Manager Asphalt Plant Ammann. Menurut Baginda, Ammann merekayasa sistem penyaringannya dengan mengunakan back house filter system yang memungkinkan abu batu yang diserap atau diisap dari proses di dalam dryer untuk pada akhirnya digunakan kembali menjadi material campuran.

Dari sisi pencampuran, untuk back house filter, terdapat dua proses yang terjadi. Dilakukan double filtration untuk abu batu atau debu yang diisap dari dryer yang ukuran materialnya masih kelihatan sedikit lebih besar. Pada saat diisap,dalam proses dryer untuk menyedot abu batu atau partikel yang lebih besar, sudah dipisah secara alami di awal. Penyedotannya berdasarkan berat material, ia menjelaskan. Jadi, material yang lebih berat akan cenderung jatuh. Partikel-partikel yang lebih besar akan tersaring di depan, kemudian akan kembali ke proses hot elevator untuk dimasukan ke dalam campuran mixer untuk nanti- nya dipakai kembali membuat beton jenis precast sehingga harga beton precast terbaru bisa turun dan murah.