Uncategorized

Pengolahan Biji Kopi Menjadi Bubuk Kopi Siap Pakai

Pengolahan Biji Kopi Menjadi Bubuk Kopi Siap Pakai – Sejarah kopi di Indonesia juga dimulai karena pendudukan belanda pada tahun 1696. Awal...

Written by Ackles · 2 min read >
pengolahan biji kopi

Pengolahan Biji Kopi Menjadi Bubuk Kopi Siap Pakai – Sejarah kopi di Indonesia juga dimulai karena pendudukan belanda pada tahun 1696. Awal mulanya belanda membawa satu jenis kopi yaitu arabika dari Malabar, India, ke Pulau Jawa pada tahun itu. Budidaya kopi ini sendiri awal mulanya berasal dari kompeni di Kedawung, sebuah daerah yang dekat dengan batavia. Sayang sekali budidaya kopi ini gagal lantaran cuaca ekstrim dan bencana alam.

3 tahun kemudian, para kompeni kembali dengan membawa batang kopi yang berhasil dibudidaya menggunakan metode stek yang berasal dari Malabar. Dan di tahun 1706, biji kopi akhirnya dapat ditanam di pulau Jawa ini meraih sukses besar dan menjadi populer. Dari sinilah awal kemunculan berbagai ragam jenis kopi di Indonesia.

Cara Pengolahan Biji Kopi Sebelum Menjadi Bubuk Kopi

pengolahan biji kopi

Berawal dari Penanaman Hingga Akhirnya Dipanen

Dalam proses penanaman biji kopi ini harus dilakukan dengan persiapan dan hati-hati. Salah satu hal yang harus diperhatikan adalah jenis biji kopi harus sesuai ditanam di ketinggian yang tepat.

Untuk bibit torabika sebaiknya ditanam pada pegunungan yang memiliki ketinggian 1000-2000 mdpl. Sedangkan untuk jenis biji Robusta lebih baik ditanam pada tanah dengan ketinggian >800 mdpl. Ketinggian, tanah, kelembapan, suhu, bahkan sinar matahari dapat berpengaruh pada rasa kopi itu sendiri.

Biasanya untuk biji kopi yang banyak peminatnya akan ditanam diatas ketinggian 1300 mdpl. Kenapa? Hal ini dikarenakan rasa kopi yang didapatkan akan memiliki rasa lebih kompleks.

Pohon kopi sendiri akan berbunga pada bulan mei setiap tahunnya, setelah itu pohon membutuhkan sekitaran 9 bulan agar dapat menghasilkan buah kopi atau ceri. Biasanya pada bulan februari buah ceri kopi sudah dapat siap dipanen.

Cherry Processing, Proses Penting Setelah Panen

Ada dua hal yang dilakukan setelah panen, yaitu proses untuk mengupas kulit buah dan proses untuk pengeringan atau penjemuran buah yang telah terkupas.

Sederhananya, proses pengeringan kopi basah yang dikenal juga washed process. Adalah proses ceri kopi akan direndam pada air agar kulit daging yang melekat dapat menghilang.

Selain untuk menghilangkan kulitnya, selain perendaman proses ini juga bertujuan untuk menyeleksi buah ceri yang rusak. Sedangkan dry method adalah teknik yang prosesnya berbanding terbalik dengan proses wet method.

Ceri kopi yang sudah terseleksi maka akan masuk ke tahap penjemuran selama 5-6 minggu.

Proses Penggilingan Biji Kopi

Setelah proses tadi, kemudian proses selanjutnya adalah proses penggilingan atau milling. Biasanya proses penggilingan akan dilakukan sebelum biji kopi siap dijual atau diekspor. Pada proses penggilingan ini akan berbeda dengan proses penggilingan biji menjadi bubuk.

Proses milling juga bertujuan untuk memisahkan kulit dengan biji kopi. Setelah itu biji kopi akan dinilai atau di grading dan di pilih sesuai nilainya. Tujuan dari melakukan grading sendiri adalah untuk menentukan kualitas suatu biji kopi.

Coffee Roasting dan Grinding

Terakhir, setelah itu maka biji akan siap dipanggang sesuai untuk kebutuhannya. Tingkat roasting biji kopi dapat memengaruhi rasa yang dihasilkan, jadi kalian harus berhati-hati. Setelah proses roasting, biji kopi sudah siap untuk kalian buat olahan kopi.

Cara Pengolahan Biji Kopi Menjadi Bubuk Kopi Siap Pakai

Penyangraian (roasting)

Proses ini adalah proses yang paling utama untuk pembuatan kopi bubuk yang bertujuan untuk menurunkan kadar air biji kopi dan untuk membentuk aroma serta citarasa khas kopi.

Pada proses ini dapat membuat perubahan fisik dan kimiawi dari biji kopi.

Pendinginan (Tempering)

Pendinginan sendiri memiliki tujuan yaitu untuk menurunkan suhu biji kopi setelah proses penyangraian. Biasanya dibantu dengan menggunakan alat.

Penghalusan/Pembubukan

Proses ini dilakukan dengan alat penghalus (grinder) sampai diperoleh kopi bubuk dengan ukuran partikel tertentu sehingga akan mudah larut apabila diseduh dengan air panas, biasanya bila diindustri maka akan menggunakan mesin diskmill.

Pengemasan

Tujuannya adalah agar aroma dan cita rasa kopi bubuk tetap bertahan sehingga membuatnya dapat didistribusikan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *