Pesona pemandangan alam Indonesia sebenarnya luar biasa dan tidak ada habisnya memukau para pelancong untuk datang dan datang lagi lagi. Salah satu keindahan alam Indonesia yang dimaksud tersebut adalah Kawah Ijen, kawah aktif yang terdapat di Gunung Ijen tour.
Wisata Kawah Ijen dan Cagar Alam Taman Wisata Ijen berada di Gunung Ijen di Kecamatan Licin Kabupaten Banyuwangi dan Kecamatan Klobang Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Gunung Ijen miliki ketinggian 2.368 meter di atas permukaan laut.
Keindahan Kawah Ijen yang mengagumkan dan sukses memikat jutaan wisatawan datang dari api berwarna biru belerang yang sanggup disaksikan dengan menyadari waktu malam hari.
Selain dua hal tersebut, area penambangan belerang terbesar di Jawa Timur yang tetap mengfungsikan langkah tradisional berada di Kawah Ijen ini pun jadi kekuatan tarik lainnya yang di tawarkan di area ini. Sebab, kawah tersebut merupakan sumber sublimat belerang yang seakan tidak dulu habis dimanfaatkan untuk beraneka keperluan industri kimia dan penjernih gula.
Namun siapa yang menyangka, di balik pesona Kawah Ijen ternyata terdapat kisah nyata dari para penambang belerang yang menarik untuk diikuti. Terkadang agar tetap sanggup menghidupi keluarganya, para penambang pun wajib mempertaruhkan nyawa-nya, layaknya yang dilansir dari Boredpanda.
Para penambang wajib melalui jalan licin dan asap belerang yang cenderung padat tiap tiap harinya. Terlebih lagi, waktu mereka wajib mempunyai bongkahan dengan beban terlampau berat melalui jalanan tersebut untuk menggapai dataran dan menjual bongkahan pada penjual. Bongkahan seberat 65 kilogram dihargai lebih kurang Rp 780 Ribu.
Mereka menutupi hidung dan mata hanya dengan mengfungsikan kain lembab ketika terdapat serangan asap belerang. Mereka juga lumayan rajin meminum susu dan banyak air tiap tiap harinya guna merawat kesegaran tubuh.
Meski pekerjaan yang mereka melaksanakan berat dan miliki efek jangka panjang bagi kesehatan, terutama sistem pernapasan, mereka tetap tersenyum. Pantas bukan andaikan mereka disebut sebagai pahlawan?