Bagi para orang tua baru mungkin bertanya-tanya, mengapa anak perlu dilakukan Tes IQ? Beberapa sekolah sering mengadakan tes intelektual ini pada tingkatan kelas tertentu. Para murid akan diberikan beberapa soal kemudian perlu dikerjakan dalam jangka waktu tertentu.
Namun, tahukah bahwa tes ini juga bisa dilakukan pada anak usia dini? Hasil yang dikeluarkan dari pengetesan IQ ini bisa menjadi acuan diagnosis tertentu terhadap perkembangan anak. Penasaran apa saja fungsi serta prosedur yang dilakukan? Berikut ulasannya!
Fungsi dan Manfaat Tes Intellectual Quotient atau IQ
Bagi sebagian orang, khususnya orang tua, belum terlalu memahami apa saja fungsi dilakukannya tes IQ. Dokter bisa mendiagnosa apakah anak memiliki disabilitas intelektual atau tidak dan melakukan observasi yang lebih mendalam. Selain itu, Intellectual Quotient Test berfungsi juga untuk mengukur kecerdasan dan potensi seseorang.
Lalu, mengapa perlu dilakukannya tes ini? Sesuai dengan fungsinya, IQ test dapat mendeteksi kemungkinan disabilitas intelektual bahkan ketika bayi masih di kandungan. Skrining atau pemeriksaan dilakukan terutama bagi ibu hamil diatas 35 tahun dan wanita pengkonsumsi alkohol serta obat terlarang selama hamil.
Prosedur dalam IQ Test
Setelah mengetahui fungsi dan juga manfaat dari tes ini, selanjutnya akan dibahas tentang prosedur dalam pelaksanaan IQ test. Terdapat beberapa soal atau pertanyaan yang perlu dijawab oleh peserta tes yang meliputi pengetahuan umum hingga matematika. Adapun jenis IQ test yang sering digunakan diantaranya:
- Skala Stanford-Binet Intelligence.
- Kaufman Assessment Battery for Children.
- Skala Differential Ability.
- Skala Intelegensi Wechsler Preschool and Primary.
Hasil dari Dikeluarkan Tes
Ketika seseorang sudah menyelesaikan pertanyaan atau soal yang diberikan, nantinya akan dihitung oleh pihak yang mengetes IQ dan menunjukkan skor dari masing-masing peserta. Tingkatan hasil tersebut dibagi menjadi dua kategori, yaitu:
1. Rendah
Hasil IQ test dikatakan rendah ketika score yang dikeluarkan dibawah 70. Hal ini menandakan adanya gangguan belajar pada peserta. Dalam ilmu kesehatan, jika anak memiliki hasil tersebut dokter akan melakukan skrining lebih lanjut untuk memastikan bahwa tidak ada gangguan di kemudian hari.
2. Tinggi
Dan hasil yang kedua adalah tinggi. Score yang didapat peserta tes dikatakan kategori ini apabila memiliki nilai di atas 100. Bahkan beberapa bisa dikatakan jenius apabila score menunjukkan angka 130 keatas.
Itulah seputar Tes IQ yang perlu diketahui khususnya para orang tua. Tes ini perlu dilakukan untuk mengetahui bagaimana tingkat kecerdasan dan perkembangan otak anak dalam memahami sebuah pelajaran atau kejadian yang ada di sekitarnya.